Kamis, 31 Januari 2013

Botox Mampu Atasi Masalah Kandung Kemih


Botox merupakan salah satu prosedur peremajaan kulit yang di favoritkan banyak wanita. Kini, di Amerika Serikat, botox juga digunakan untuk mengatasi masalah kandung kemih.

Seperti dilansir laman Fox News, Food and Drug Administration (FDA) Amerika telah menyetujui botox sebagai salah satu metode pengobatan masalah kandung kemih yang terlalu aktif dan tak bisa diatasi dengan obat-obatan lain.
Kandung kemih terlalu aktif adalah kondisi dimana kandung kemih meremas terlalu sering dan tanpa peringatan. Gejalanya antara lain sering buang air kecil atau mendadak merasa harus buang air kecil.

Untuk mengatasi hal tersebut, botox pun disuntikkan ke dalam otot kandung kemih. Botox membuat kandung kemih lebih relaks, meningkatkan kapasitas penyimpanan dan mengurangi inkontinensia (ketidakmampuan menahan buang air kecil).

"Studi klinis telah menunjukkan kemampuan Botox secara signifikan mengurangi frekuensi inkontinensia," ujar Direktur FAD dari Divisi Produk Reproduksi dan Urologi, Hylton Joffe.

Pengobatan dengan menggunakan botox bisa diulang kembali setelah efeknya hilang. Namun, jarak yang dianjurkan adalah 12 pekan antara pengobatan.

Selama uji klinis, efek samping umum ketika botox disuntikkan ke kandung kemih antara lain infeksi saluran kemih, nyeri buang air kecil, pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas dan retensi urin.

Sementara itu penderita kandung kemih yang tengah menjalani pengobatan dengan botox sebaiknya tidak memiliki infeksi saluran kemih dan harus meminum antibiotik sebelum, saat pengobatan, dan setelahnya. Ini untuk menekan terjadinya kemungkinan infeksi akibat prosedur.

Sebelumnya, botox telah disetujui untuk penggunaan non-kosmetik, seperti mengatasi migrain dan keringat ketiak parah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar